SUMBER BELAJAR
A.
PENDAHULUAN
Sumber
Belajar merupakan salah satu faktor yang penting dalam peningkatan kualitas
pembelajaran. Sumber belajar terdiri atas pesan ( segala informasi dalam bentuk
ide, fakta, dan data yang disampaikan kepada anak didik), orang (manusia yang
berperan sebagai penyeji dan pengolah pesan, seperti : guru, nara sumber, yang
dilibatkan dalam kegiatan belajar, bahan (perangkat lunak yang berisi
pesan-pesan), alat (perangkat keras yang digunakan untuk menyampaikan pesan),
teknik (prosedur yang dipakai untuk menyajikan pesan), dan lingkungan (kondisi
dan situasi dimana kegiatan pembelajaran itu terjadi). (Tim Pengembang Ilmu
Pendidikan FIP-UPI, 2007:197).
Melalui
penggunaan dan pemanfaatan sumber belajar yang beragam, baik dari kategori yang
dirancang (by desaign) maupun yang dimanfaatkan utilization), pembelajaran
dapat dilaksanakan secara optimal, efektif, dan efisisen. Oleh karena itu,
seorang guru / endidik diharapkan mengetahui berbagai jenis sumber belajar,
sehingga dapat mendayagunakannya untuk kepentingan belajar dan pembelajaran.
B.
PENGERTIAN
DAN JENIS SUMBER BELAJAR
1.
PENGERTIAN
Berdasarkan
paparan yang dikemukakan Association for
Education and Communication Technology (AECT) (dalam Tim Pengembang Ilmu
Pendidikan FIP-UPI, 2007:199). Sumber belajar adalah segala sesuatu yang
mendukung terjadinya proses belajar, temasuk sistem pelayanan, bahan
pembelajaran, dan lingkungan. Sumber belajar tidak hanya terbatas pada bahan
dan alat, tetapi juga mencakup tenaga, biaya
dan fasilitas. Dalam kegiatan belajar, sumber belajar dapat digunakan,
baik secara terpisah maupun terkombinasi, sehingga mempermudah anak didik dalam
mencapai tujuan belajar atau kompetensi yang harus dicapainya.
Sumber
belajar sebagai komponen instruksional terdiri atas komponen orang (sumber
daya), isi pesan, bahan, alat, teknik, dan latar/ lingkungan. (Miarso, 2004 :
77).
Menurut
(Donald P. Ely 1978 :3 dalam Warsita,
2008 : 210) sumber belajar adalah data, orang, dan atau sesuatu yang
memungkinkan peserta didik melakukan belajar.
Sumber
belajar meliputi semua sumber yang berkenaan dengan data, manusia,
barang-barnag yang memungkinkan dapat digunakan secara terpisah atau kombinasi,
yang oleh peserta didik biasanya digunakan secar optimal untuk memberikan
fasilitas dalam kegiatan belajar (Kenneth silber, 1997 : 8 dalam Warsita, 2008
: 211).
Sumber
belajar disebut sebagai satu set bahan atau situasi yang dengan sengaja
diciptakan untuk menunjang peserta didik belajar mandiri ( Percival dan
Ellington, 1988 : 8 dalam Warsita, 2008 : 211)
Sumber
belajar adalah segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang (pesrta
didik) dan yang memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses belajar. Oleh
karena itu, dalam pemilihan sumber belajar yang baik, perlu memperhatikan
beberapa kriteria, yaitu : ekonomis, praktis dan sederhana, mudah diperoleh,
bersifat fleksibel (luwes), dan komponen-komponennya sesuai dengan tujuan
pembelajaran (Rohani, 1997 : 112 dalam Warsita, 2008 : 211).
Edgar Dale
(dalam Rohani, 2004: 162) berpendapat bahwa yang disebut sumber belajar itu
pengalaman. Ia mengklasifikasikan pengalaman yang dapat dipakai sebagai sumber
belajar menurut jenjang tertentu yang berbantuk Cone of experience atau kerucut
pengalamn yang disusun dari yang konkret sampai yang abstrak yang tercantum
dalam Audio Visual Methods in Teaching.
2.
JENIS
SUMBER BELAJAR
Ditinjau
dari tipe atau asal-usulnya, menurut warsita, (2004: 212) sumber belajar dapat
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
a. Sumber
belajar yang dirancang (learning resources
by design), yaitu sumber belajar yang secara khusus atau sengaja dirancang
atau dikembangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Contohnya, buku
pelajaran, modul, program VCD pembelajaran, program audio pembelajaran,
transparansi, CAI (Computer Asisted
Instruction), progtammed instruction dan lain-lain.
b. Sumber
belajar yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan (learning resources by utilization), yaitu sumber belajar yang
secara tidak khusus dirancang atau dikembangkan untuk keperluan pembelajaran.
Contohnya : suarat kabar, siaran televisi, pasar, sawah, waduk, pabrik, museum,
kebun binatang, terminal, pejabat pemerintah, tenaga ahli, pemuka agama,
olahragawan dan lain-lain.
Secara umum
sumber belajar dapat dikategorikan kedalam 6 (enam) jenis (Tim Pengembang Ilmu
Pendidikan FIP-UPI, 2007:200), yaitu :
Kategori
Sumber Belajar
|
Pengertian
|
Contoh
|
|
Dirancang
|
Dimanfaatkan
|
||
1. Pesan
|
Informasi yang harus
disalurkan oleh komponen lain berbentuk ide, fakta, pengertian, data.
|
Bahan-bahan pelajaran sains,
Pengetahuan Sosial, Bahasa, Teknologi Informasi dan Komunikasi, dll.
|
Cerita rakyat, dongeng, nasihat, hikayat, dll.
|
2. Manusia/
Orang
|
Orang yang menyimpan
informasi tidak termasuk yang menjalankan fungsi pengembangan dan pengelolaan
sumber belajar.
|
Guru, instruktur, siswa,
(tidak temasuk teknisi dan tim kurikulum).
|
Nara sumber, tokoh masyarakat, pimpinan lembaga,
patani, dokter, dsb.
|
3. Bahan
|
Sesuatu, bisa disebut software yang mengandung pesan untuk
disajikan melalui pemakaian alat.
|
Transparansi, film, slides,
tape recorder, buku, gambar, grafik, yang memang dirancang untuk
pembelajaran.
|
Relief, candi, arca, komik, dll.
|
4. Peralatan
|
Sesuatu bisa disebut
hardware yang menyalurkan pesan untuk disajikan yang ada di dalam software.
|
OHP, poyektor, slides, TV,
kamera, papan tulis.
|
Generator, mesin, alat-alat, bubut, mesin jahit,
mobil, motor, obeng, dll.
|
5. Teknik/metode
|
Prosedur yang disiapkan
dalam mempergunakan bahan pelajaran, peralatan, situasi, dan orang yang
menyampaikan pesan.
|
Ceramah, tanya jawab,
penugasan, sosiodrama, simulasi, diskusi, demontrasi eksperimen.
|
Permainan, sarasehan, percakapan biasa, diskusi,
debat.
|
6. Lingkungan
|
Situasi sekitar dimana pesan
disalurkan.
|
Ruangan kelas, Studio, Perpustakaan,
aula, auditorium yang dirancang untuk pembelajaran.
|
Taman, kebun, pasar, toko, museum, kelurahan,
teropong bintang.
|
C.
KLASIFIKASI
SUMBER BELAJAR
Menurut
warsita, (2004:209) sumber belajar it meliputi peasan (meesage), orang
(people), bahan (materials/software), alat (devices/hardware), teknik
(technique), dan lingkungan (setting).
AECT (Association
of Communication Technology) melalui karyanya The Definition of Educational Technology (1977) (dalam Rohani, 2004
: 164) mengklasifikasikan sumber belajar menjadi 6 macam :
1. Message
(pesan), yaitu informasi/ajaran yang diteruskan oleh komponen lain dalam bentuk
gagasan, fakta, arti, dan data. Termasuk dalam kelompok pesan adalah semua
bidang studi/ mata kuliah atau bahan pengajaran yang diajarkan kepada peserta
didik, dan sebagainya.
2. Peopple
(orang), yakni manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah, dan penyaji
pesan. Termasuk kelompok ini misalnya, guru/dosen. Tutor, peserta didik, dan
sebagainya.
3. Materials
(bahan), yaitu perangkat lunak yang mengandung peasan untuk disajikan melalui
penggunaan alat/perangkat keras ataupun oleh dirinya sendiri. Berbagai program
media termasuk kategori ,aterials, seperti slide, film, audio, vidio, modul,
majalah, buku, dan sebagainya.
4. Device
(alat), yakni sesuatu (perangkat keras) yang digunakan untuk menyampaikan pesan
yang tersimpan dalam bahan. Misalnya, overhead proyektor, slide, video
tape/recorder, pesawat radio/tv, dan sebagainya.
5. Technique
(teknik), yaitu prosedur atau acuan yang dipersiapkan untuk penggunaan bahan,
peralatan, orang, lingkungan untuk menyampaikan peasan. Misalnya, pengajaran
berprogram/modul, simulasi, demonstrasi, tanya jawab, CBSA, dan sebagainya.
6. Setting
(lingkungan), yaitu situasi atau suasana sekitar di mana pesan disampaikan. Baik
lingkungan fisik ; ruang kelas, gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium,
taman, lapangan, dan sebagainya. Juga lingkungan non-fisik; misalnya suasana
belajar itu sendiri; tenang, ramai, lelah, dan sebagainya.
D.
FUNGSI
SUMBER BELAJAR
Sumber
belajar memiliki fungsi yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Kalau
media pembelajaran lebih sekedar sebagai media untuk menyampaikan pesan,
sedangkan sumber belajar tidak hanya memiliki fungsi tetapi juga termasuk
strategi, metode dan tekniknya. Sumber belajar (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan
FIP-UPI, 2007:201) memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Meningkatkan
produktivitas pembelajaran, dengan jalan :
-
Mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk
menggunakan waktu secara lebih baik.
-
Mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi,
sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gaiarah belajar siswa.
2. Memberikan
kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan jalan :
-
Mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional
-
Memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang
sesuai dengan kemampuannya.
3. Memberikan
dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan jalan :
-
Perancangan program pembelajaran yang lebih
sistematis
-
Pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh
penelitian
4. Lebih
memantapkan pembelajaran, dengaan jalan :
-
Meningkatkan keampuan sumber belajar
-
Penyajian informasi dan bahan secara lebih konkrit
5. Memungkinkan
belajar secara seketika, yaitu :
-
Mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang
bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya konkrit.
-
Memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
6. Memungkinkan
penyajian pembelajaran yang lebih luas, yaitu :
-
Penyajian informasi yang mapu menembut batas
geografis.
E.
KRITERIA
MEMILIH SUMBER BELAJAR
Pemilihan
sumber belajar secara umum terdiri dari dua macam ukuran, yaitu kreiteria umum
dan kriteria berdasarkan tujuan yang hemdak dicapai. Kedua kriteria pemilihan
sumber belajar tersebut berlaku baik untuk sumber belajar yang dirancang ( by
design), maupun sumber belajar yang dimanfaatkan (by utilization),
1.
Kriteria
Umum
Kriteria
umum merupakan ukuran kasar dalam memilih sumber belajar diantaranya :
·
Ekonomis dalam pengertian murah, maksudnyatidak
terpatok pada harganya yang elalu rendah, tapi dapat juga pemanfaatannya dalam jangka
panjang.
·
Praktis dan sederhana, artinya tidak memerlukan
pelayanansampingan yang sulit dan langka.
·
Mudah diperoleh, dalam artian sumber belajar itu
dekat, tersedia di mana-mana dan tidak perlu diadakan dan dibeli.
·
Bersifat fleksibel, artinya dapat dimanfaatkan untuk
berbagai tujuan instruksional dan tidak dipengaruhi oleh faktor luar misalnya
kemajuan teknologi, nilai, budaya dan lainnya.
·
Komponen-komponennya sesuai dengan tujuan, hal ini
untuk menghindari hal-hal yang ada di luar kemampuan guru.
2.
Kriteria
berdasarkan tujuan
Beberapa
kriteria memilih sumber belajar berdasarkan tujuan diantaranya adalah :
·
Sumber belajr guna memotivasi, artinya pemanfaatan
sumber belajar tersebut bertujuan membangkitkan minat, mendorong partisipasi,
merangsang pertanyaan-pertanyaan, memperjelas masalah dan sebagainya.
·
Sumber belajar untuk pengajaran, yaitu untuk
mendukung kegiatan pembelajaran.
·
Sumber belajar untuk penelitian, merupakan bentuk
yang dapat diobservasi, dianalisis, dicatat secara teliti dan sebagainya.
·
Sumber belajar untuk memecahkan masalah.
·
Sumber belajar untuk presentasi, di sini lebih
ditekankan sumber sebagai alat, metode atau strategi penyampaian pesan.
F.
STRATEGI
PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR
Strategi
dalam menggunakan sumber belajar, seorang guru harus mampu mengidentifikasi
berbagai karakteristik sumber belajar yang digunakan. Langkah-langkah yang
harus dilakukan adalah :
·
Mengidentifikasi karakteristik sumber belajar yang
akan digunakan. Sumber belajar yang ada sangatlah banyak, untuk itu guru harus mampu
mengidentifikasi karakteristik dari masing-masing sumber belajar yang
digunakan. Apakah sumber belajar yang digunakan sesuai dengan karakteristik
materi pelajaran yang diberikan. Artinya, sumber belajar tersebut dapat
menunjang kelancaran proses pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran,
sehingga siswa dapat mengikuti pembelajaran tersebut dengan lancar (bermakna).
·
Sumber belajar yang digunakan dissuaikan dengan
tujuan pembelajaran. Sumber belajar yang digunakan hendaknya disesuaikan dengan
tujuan yang hendak dicapai apakah kognitif, afektif atau psikomotor. Daam hal
ini sumber belajar yang digunakan dapat mengoptimalkan pencapaian tujuan
pembelajaran.
·
Sumber belajar yang digunakan disesuaikan dengan
kemampuan guru. Dalam merancang sumber belajar, seorang guru harus memahami
kemampuannya dalam hal menggunakan sumber belajar. Tanpa memahami karakteristik
dan penggunaan sumber belajar, proses pembelajaran tidak akan berjalan secara
optimal.
·
Sumber belajar yang digunakan disesuaikan dengan
kebutuhan siswa. Hal terpenting dalam merancanag sumber belajar adalah
menyesuaikan dengan kebutuhan siswa. Sumber belajar yang dibutuhkan dan
bermakna bagi siswa tentunya akan menarik perhatian siswa, sehingga diharapkan
pembelajaran dapat berjalan secara optimal.
G.
PROSEDUR
PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR
Langkah-langkah yang
dilakukan dalam menggunakan sumber belajar menurut Tim Pengembang Ilmu
Pendidikan FIP-UPI,(2007:203) ini antara lain :
1.
Analisis
Kebutuhan
Kegiatan
ini dilakukan untuk mengkaji berbagai persoalan yang terkait dengan perancangan
sumber belajar di sekolah berdasarkan tuntutan karakteristik setiap mata
pelajaran dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, baik dari sisi kompetensi yang
harus dimiliki maupun dari segi materi/bahan yang akan disampaikan kepada anak
didik. Di samping itu analisis kebutuhan didasarkan atas masukan-masukan dari
para pengelola dan pelaksanaan pembelajaran yang meliputi : kepala sekolah,
pengawas, guru dan siswa. Analisis difokuskan pada kebutuhan-kebutuhan yang
diperlukan dalam merancanag sumbe belajar, termasuk kemampuan-kemampuan yang
dipersyaratkan berkenaan dengan merancang sumber belajar.
2.
Penetapan
Sumber Belajar
Berdasarkan
analisis kebutuhan yang telah dilakukan, langkah selanjutnya adalah menetapkan
sumber belajar yang akan digunakan. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengkaji
berbagai teori dan hasil analisis kebutuha yang telah dilakukan, kemudian
menyususn konsep dan konstruknya, dan aplikasi serta implementasinya. Konsep
dan konstruk yang telah tersusun akan dijadikan rujukan dalam menetapkan sumber
belajar.
3.
Pengembangan
Sumber Belajar
Kegiatan
pengembangan dilakukan dengan cara mengkaji dan meneliti berbagai masukan yang
berasal dari penetapan sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran.
Selanjutnya hasil dari pengembangan tersebut dapat dijadikan bahan bagi
kegiatan revisi pnggunaan sumber belajar. Hasil revisi ini kemudian akan
dijadikan rujukan untuk diginakan dalam kegiatan pembelajaran.
4.
Evaluasi
penggunaan sumber belajar
Dalam
melakukan evaluasi penggunaan sumber belajar. Ada bebrapa hal hal yang
harus diperhatikan, antara lain :
Format evaluasi dalam merancang sumber belajar
Unsur yang dinilai
|
Kriteria Penilaian
|
||
Baik
|
Cukup
|
Sedang
|
|
1. Ketepatannya
dengan tujuan pengejaran. Artinya, sumber belajar dipilih atas dasar
tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan ( ranah dan tingkatannya).
|
|||
2. Dukungan
terhadap isi materi pelajaran. Artinya, materi pelajaran yang sifatnya fakta,
prinsip, konsep, dan generalisasi sangat memerlukan bantuan sumber belajar
agar mudah difahami siswa.
|
|||
3. Kemudahan
memperoleh sumber belajar. Artinya, sumber belajar yang diperlukan mudah
diperoleh, baik yang tinggal menggunakan maupun yang harus dibuat terlebih
dahulu.
|
|||
4. Keterampilan
guru dalam menggunakannya. Apapun sumber belajar yang diperlukan, syarat
utama adalah guru dapat menggunakannya dalam proses pemelajaran. Nilai dan
manfaat yang diharapkan bukan pada sumber belajarnya, tetapi dampak dari penggunaan
sumber belajar bagi kebermaknaan bagi siswanya.
|
|||
5. Tersedia
waktu untuk menggunakannya, sehingga sumber belajar tersebut dapat bermanfaat
bagi siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
|
|||
6. Sesuai
dengan taraf berfikir siswa, sehingga makna yang terkandung di dalamnya dapat
dipahami oleh siswa.
|
Format evaluasi dalam implementasi sumber belajar
Pertanyaan
|
Jawaban
|
|
Ya
|
Tidak
|
|
1. Dapatkah
sumber belajar yang digunakan meningkatkan kemampuan siswa mencapai tujuan
yang telah ditentukan?
|
||
2. Apakah
sumber belajar yang digunakan cukup memadai denga memanfaatkan sumber belajar
secara efektif?
|
||
3. Apakah
isi dari sumber belajar sudah memenuhi syarat dalam menjelaskan materi
pelajaran yang akan disampaikan?
|
||
4. Apakah
sumber belajar yang digunakan mampu menarik perhatian siswa dalam
implementasi proses pembelajaran
|
||
5. Apakah
sumber belajar yang digunakan mampu menjelaskan materi secara detail pada
siswa?
|
||
6. Aapakah
sumber belajar yang digunakan telah memuat seluruh informasi yang akan
disampaikan?
|
Beberapa
pertanyaan di atas dapat juga dijadikan kriteria untuk menilai sumber belajar
yang digunakan. Jika rancangan sumber belajar yang dibuat belum memenuhi
kriteria diatas, maka segera dilakukan revisi dari penggunaan sumber belajar
tersebut.
Perlu didingat
sumber belajar yang digunakan jangan dilihat dari kemewahan atau segi
kecanggihannya saja, akan tetapi yang lebih penting adalah kebermaknaan dan
kesesuaian dengan kebutuhan pembelajaran bagi siswa, sehingga tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara optimal.
DAFTAR
PUSTAKA
Miarso,
Yusufhadi. 2004. Menyemai Benih Teknologi
Pendidikan. Jakarta : Prenada Media.
Warsita,
Bambang. 2008. Teknologi Pembelajarn
Landasan dan Aplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Rohani,
Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran.
Jakarta : Rineka Cipta.
FIP – UPI,
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan. 2007. Ilmu
Dan Aplikasi Pendidikan Bagian II: Ilmu Pendidikan Praktis. Bandung :
IMTIMA.
Penting:
(Bahan ini disajikan pada diskusi kelompok 2, Hj Rini
Sri Mulyani dkk, Mohon ijin ya ……
saya posting kembali biar teman-teman Pasca TPM D Untirta dapat mengakses
kembali)
Hanya sekedar
ingin berbagi……
ambil sekarang bonus piala dunia 2018 dari bolavita yuk.
BalasHapusLink Promo Bonus : www,bolavita,pro/promo-piala-dunia/
sabung ayam terbaik indonesia dengan minimal pasang 10rb online dari hp dan komputer live s128 sv388 cft2288
www,sabungayam,pro
www,sabungonline,org
www,ayamsabungonline,com
www,sabung-online,com
www,sabung-online,net
www,sabung-online,org
www,onlinesabungayam,net
agenpialadunia2018-blog.logdown,com
kontak kami bolavita:
WA : 081377055002
BBM PIN : BOLAVITA
Terimakasih sangat membantu. Perkenalkan saya Sofwatillah TPM UNtirta angkatan 2018. Salam Silaturahmi
BalasHapus