Marquee

Terima Kasih Anda Telah Berkunjung Ke Blognya Jarsa

Selasa, 12 Maret 2013

Alat Peraga Matematika


Alat Peraga Dalam Pembelajaran Matematika

Alat Peraga Matematika
            Alat peraga matematika atau media pendidikan matematika adalah suatu media yang digunakan dalam rangka mengatasi kelemahan atau kekurangan dalam pengajaran matematika khususnya dalam hal komunikasi antara guru dan siswa. Menurut Hamidjojo (Darhim, 1992: 5) media pendidikan adalah media yang penggunaannya diintegrasikan dengan tujuan dan isi pengajaran yang biasanya sudah dituangkan dalam kurikulum dan dimaksudkan untuk mengoptimalkan pencapaian suatu kegiatan belajar mengajar. Sedangkan Briggs (Darhim, 1992: 5) mengemukan bahwa media pendidikan adalah peralatan fisik untuk membawakan atau menyampaikan pengajaran, mencakup buku, film, video tape, sajian slide tape dan sebagainya serta suara guru dan prilaku non verbal.
Dari Kedua pendapat di atas dapat dikemukakan bahwa media pendidikan matematika atau alat peraga matematika adalah media pendidikan yang digunakan untuk membantu proses belajar mengajar matematika sesuai dengan isi dan tujuan dalam kurikulum yang bertujuan untuk meningkatkan hasil kegiatan belajar. Alat peraga matematika ini dapat berupa perangkat keras (hadware) dan perangkat lunak (sofware).
Alat peraga yang berupa perangkat keras (hadware) adalah alat peraga yang dapat dimanipulasi, yaitu dapat diraba, dipegang, dipindahkan, dimainkan, dipasangkan, dicopot dan lain-lain. Karena alat peraga jenis ini dapat dimanipulasi, maka isi dan penggunaannya tidaklah bersifat statis, tergantung kepada tujuan dan kapasitas pengguna (user) untuk menggunakannya. Secara tersirat Ruseffendi (Darhim, 1992: 17) menguraikan beberapa persyaratan yang harus dimiliki alat peraga berbentuk perangkat keras (hadware) ini sebagai berikut.
1)          Tahan lama (dibuat dari bahan-bahan yang cukup kuat);
2)          Bentuk dan warnanya menarik;
3)          Sederhana dan mudah dikelola (tidak rumit);
4)          Ukurannya sesuai (seimbang) dengan ukuran fisik anak;
5)          Dapat menyajikan konsep matematika, baik dalam bentuk ril, gambar atau diagram;
6)          Dapat dimanipulasikan.
Mengacu pada kriteria pembuatan alat peraga di atas, alat peraga yang dibuat (Darhim: 1992: 12) harus memiliki fungsi sebagai berikut.
1.           Mengurangi atau menghindari terjadinya salah komunikasi.
2.           Meningkatkan hasil proses belajar mengajar.
3.           Membangkitkan minat belajar siswa.
4.           Membuat konsep matematika abstrak yang dapat dijadikan dalam bentuk konkret matematika abstrak yang dapat disajikan dalam bentuk konkret  sehingga dapat dipahami, dimengerti dan dapat disajikan  sesuai dengan tingkat berfikir  siswa.
5.           Membantu daya tilik siswa dalam memahami sesuatu ,idea yang dijelaskan.
6.           Membantu melihat hubungan antara konsep-konsep dalam matematika dengan alam sekitar.
7.           Dapat dijadikan sebagai objek penelitian  untuk menyempurnakan nilai-nilai atau manfaat dari alat itu sendiri.
8.           Menghindarkan terjadinya verbalisme.

Macam-macam Alat Peraga dan fungsinya
Terdapat berbagai macam alat peraga yang dapat diimplementasikan dalam pembelajaran matematika. Menurut Soekanto (Romzah, 2006: 9) macam-macam alat peraga ditinjau dari segi wujudnya adalah sebagai berikut.
1.           Alat peraga benda asli
            Alat peraga benda asli adalah alat peraga yang berupa benda aslinya yang digunakan sebagai alat peraga, seperti: buah, bola, pohon, kubus dari kayu dan sebagainya.
2.           Alat peraga tiruan
            Alat peraga tiruan adalah alat peraga yang berupa benda bukan asli yang digunakan sebagai alat peraga, seperti: gambar, tiruan jantung manusia dari balon, selang plastik dan sebagainya.
Selanjutnya Soekanto (Romzah, 2006: 10) menyebutkan tentang sifat-sifat atau fungsi alat peraga adalah sebagai berikut.
1.           Membantu meningkatkan persepsi.
2.           Membantu meningkatkan transfer mengajar.
3.           Membantu meningkatkan pemahaman.
4.           Memberikan penguatan atau pengetahuan tentang hasil yang diperoleh.
            Sedangkan Ruseffendi (Muljono, 2006: 18) menyebutkan beberapa fungsi penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika, diantaranya sebagai berikut.
1.           Dengan adanya alat peraga, anak-anak akan lebih banyak mengikuti pelajaran matematika dengan gembira, sehingga minatnya dalam mempelajari matematika semakin besar. Anak senang, terangsang, kemudian tertarik dan bersikap positif terhadap pembelajaran matematika.
2.           Dengan disajikan konsep abstrak matematika dalam bentuk konkret, maka siswa pada tingkat-tingkat yang lebih rendah akan lebih mudah memahami dan mengerti.
3.           Anak akan menyadari adanya hubungan antara pembelajaran dengan benda-benda yang ada di sekitarnya, atau antara ilmu dengan alam sekitar dan masyarakat.
4.           Konsep-konsep abstrak yang tersajikan dalam bentuk konkret, yaitu dalam bentuk model matematika dapat dijadikan obyek penelitian dan dapat pula dijadikan alat untuk penelitian ide-ide baru dan relasi-relasi baru.

Penggunaan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika
Salah satu hal mendasar digunakannya alat peraga dalam pembelajaran matematika berkenaan dengan masalah komunikasi. Guru sebagai komunikator dengan kapasitas tertentu dan kompleksitas siswa yang dihadapi pada dasarnya memiliki keterbatasan dalam hal komunikasi. Oleh karena itu, peluang untuk terjadinya misscommunication dalam pembelajaran senantiasa ada. Jika konteks seperti ini dianggap sebagai fenomena biasa, maka dampak dari kesalahan komunikasi akan berujung kepada hasil belajar siswa yang rendah.
Untuk mengatasi kelemahan dalam komunikasi diperlukan suatu sarana atau media bantu yang memungkinkan komunikan mampu menangkap isi pesan yang disampaikan oleh komunikator. Dalam pembelajaran, sarana yang memungkinkan untuk mentransformasi isi pesan yang disampaikan oleh komunikator adalah alat peraga. Alat peraga memiliki sejumlah kelebihan dalam menterjemahkan isi pesan yang disampaikan. Dalam konteks ini alat peraga dapat berfungsi ganda, (1) alat peraga menyimpan sejumlah informasi yang dimaksudkan oleh komunikator, (2) alat peraga mendorong komunikan (user) memiliki sejumlah pengetahuan tertentu untuk mendapatkan berbagai informasi yang terkandung dalam alat peraga. Dengan demikian, secara ideal penggunaan alat peraga dalam pembelajaran sangat mendukung terhadap pencapaian kompetensi siswa yang diharapkan.
Dalam pembelajaran matematika, penggunaan alat peraga memungkinkan siswa untuk melakukan aktivitas eksplorasi. Aktivitas eksplorasi (Sukirwan, 2008: 19) adalah suatu rangkaian kegiatan siswa dalam menjelajahi atau menyelidiki permasalahan-permasalah matematis untuk mendapatkan suatu pemecahan masalah yang menjadi esensi dalam pembelajaran matematika sebagai tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai titik jenuh (saturation point) dalam suatu aktivitas eksplorasi diperlukan media bantu (alat peraga) yang memungkinkan siswa dapat menggunakan kemampuan penalaran dan koneksi matematisnya untuk mendapatkan sejumlah data/informasi yang terkandung dalam alat peraga


REFERENSI:

Darhim. 1992. Workshop Matematika. Jakarta: Depdikbud, Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara DIII.
Mustaqiem Burhan. (2008).Ayo Belajar Matematika 4.Jakarta  : Departemen Pendidikan nasional.

Sukirwan. 2008.  Kegiatan Pembelajaran Eksploratif untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran dan Koneksi Matematis Siswa Sekolah Dasar. Tesis: Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak dipublikasikan.

1 komentar:

  1. ambil sekarang bonus piala dunia 2018 dari bolavita yuk.
    Link Promo Bonus : www,bolavita,pro/promo-piala-dunia/

    sabung ayam terbaik indonesia dengan minimal pasang 10rb online dari hp dan komputer live s128 sv388 cft2288

    www,sabungayam,pro
    www,sabungonline,org
    www,ayamsabungonline,com
    www,sabung-online,com
    www,sabung-online,net
    www,sabung-online,org
    www,onlinesabungayam,net
    agenpialadunia2018-blog.logdown,com

    kontak kami bolavita:
    WA : 081377055002
    BBM PIN : BOLAVITA

    BalasHapus