PENTINGNYA
PENERAPAN E-LEARNING PADA
PEMBELAJARAN DI TINGKAT SEKOLAH DASAR
A.
Latar
Belakang Masalah
Perkembangan
teknologi informasi memungkinkan siswa untuk menjangkau berbagai informasi
melalui media elektronik. Hal ini mengubah keadaan siswa dimana keadaan lama jangkauan siswa
terbatas pada ruang kelas atau gedung sekolah belaka akan tetapi kini berbagai
sumber informasi dapat dengan mudah diakses dengan menggunakan media teknologi
informasi tersebut.
Munculnya media teknologi
informasi tersebut pada proses belajar
mengajar menimbulkan pergesaran peran guru dimana guru hanya menjadi
fasilitator saja sedangkan siswa menjadi titik sentralnya. Namun demikian bukan
berarti peran guru kurang akan tetapi bagaimana guru berperan untuk dapat
menggunakan media teknologi informasi tersebut bermanfaat bagi kebutuhan pendidikan
anak didiknya.
Salah satu kemajuan teknologi
informasi yang tidak bisa dibendung adalah computer melalui fasilitas internet.
Tentu dengan kemajuan teknologi tersebut membawa dampak baik positif maupun
negative terhadap perkembangan mental, minat, dan kreatifitas siswa sekolah
dasar. Begitu pula terhadap perkembangan pengetahuan dan sikap siswa
dilingkungannya.
Perkembangan mental,
minat dan kreativitas anak usia sekolah dasar dapat dipengaruhi oleh lingkungan
baik internal maupun ekternal. Orang tua dan guru memiliki peran penting dalam
mengembangkan kretaifitas siswa tersebut. Salah satu factor yang dapat
mempengaruhi perkembangan siswa tersebut adalah munculnya fasilitas internet
tersebut.
Kemudahan
mengakses internet sekarang sebenarnya banyak membawa keuntungan dan kemudahan
khususnya dalam melakukan komunikasi efektif (timbal balik) antara orang atau
kelompok. Bagaimana tidak, berbagai macam pengembangan tekhnologi komunikasi
telah mewabah sedemikian hebat hingga semua orang dapat mengakses jaringan
internet dimana saja dan kapan saja.
Berbagai
macam persoalan-persoalan seputar kemudahan mengakses internet ini yang justru
berdampak negatif terhadap dunia pendidikan kita, di antaranya adalah:
1.
Ketersediaan sarana dan prasarana
tanpa dukungan SDM yang memadai
2.
Penggunaan Internet yang tidak positif
3.
Manajemen pengelolaan pendidikan
yang tidak mendukung
4.
Ketersediaan fasilitas pendukung lainnya
Maka atas dasar itu
pentingnya penerapan konsep e-learning pada pembelajaran khususnya pembelajaran
ditingkat sekolah dasar.
B.
Pembahasan
1.
Persepsi
Dasar dan Pengertian e-learning
a.
Persepsi
Dasar e-learning
Perkembangan system computer melalui
jaringan internet semakin meningkat. Internet merupakan jaringan public.
Keberadaannya sangat diperlukan baik sebagai media informasi maupun komunikasi
yang dilakukan secara bebas. Secara umum terdapat dua persepsi dasar tentang
e-learning, yaitu:
1) Elektronik based e-learning
adalah pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
terutama perangkat yang berupa elektronik. Artinya tidak hanya internet
melainkan semua perangkat yang berupa elektronik seperti film, video, kaset,
OHP, slide, LCD Projektor, tape dan lain-lain sejauh menggunakan perangkat
elektronik.
2) Internet based,
adalah pembelajaran yang menggunakan fasilitas internet yang bersifat online
yaitu pasilitas computer yang terhubung dengan internet. Artinya pembelajar
dalam mengakses materi pembelajaran tidak terbatas jarak ,ruang dan waktu bisa
dimana saja dan kapan saja.
(Munir, 2009)
Berkenaan dengan persepsi dasar tersebut para ahli sepakat
bahwa pemahaman e-learning sebagai media pembelajaran yang menggunakan internet
diantaranya:
…menurut Rosenberg, (2001) penggunaan teknologi internet
untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan Munir, (2009) …
b.
Pengertian
e-learning
Istilah e-learning
memiliki definisi yang sangat luas. E-learning terdiri dari huruf e yang
merupkan singkatan dari elektronik dan kata learning yang artinya pembelajaran.
Dengan demikian e-learning dapat
diartikan pembelajaran dengan memanfaatkan bantuan perangkat computer atau alat
elektronik lainnya. Berikut ini beberapa pengertian e-learning sebagai berikut:
1)
E-learning atau elektornik learning adalah pembelajaran yang
dilaksanakan dengan memanfaatkan fungsi internet dalam kegiatan pembelajaran
dengan menjadikan fasilitas elektronik sebagai media pembelajaran. (http://elearningpendidikan.com/e-learning-ilmu
pendidikan.html diakses pada tanggal 28 April 2012)
2)
E-learning dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk
teknologi informasi yang diterapkan dibidang pendidikan dalam bentuk dunia maya.
(Munir, 2009)
3)
E-learning dapat memacu pada semua kegiatan pelatihan yang
menggunakan media elektronik atau teknologi informasi.( Empy Effendi dkk, 2005)
2.
Pemanfaatan
e-learning dalam pembelajaran
Pembelajaran dengan
menggunakan internet sudah tentu akan mempengaruhi tugas pengajar dalam proses
pembalajaran dan cara belajar siswa tersebut. Proses pembalajaran tidak lagi
didominasi oleh guru akan tetapi siswa sebagai subjek belajar dapat secara
bebas untuk mengakses materi pelajaran dengan dilengkapi oleh teknologi yang
berkembang dengan pesat setiap saat seperti computer.
Sejalan dengan itu
beberapa beberap ahli berpendapat manfaat e-learning dalam pembelajaran sebagai
berikut:
a. Memperluas
“background knowledge” pendidik, pembelajaran yang dinamis dan fleksibel,
mengatasi keterbatasan bahan ajar, kontribusi dan pengayaan bahan ajar,
implementasi model pembelajaran. (Deni Darmawan, 2010)
b. Mampu
menjelaskan materi pembelajaran yang sulit dan rumit menjadi mudah dan
sederhana. Selain itu juga materi pelajaran dapat disimpan dnegan mudah di
computer sehingga siswa dapat mempelajari kembali materi pembelajaran yang
telah dipelajarinya setiap saat dan dimana saja sesuai dengan keperluannya.
Siswa dapat menilai materi pembelajaran mana yang telah dikuasainya dan terus
dilanjutkan atau materi pembelajaran mana yang belum dikuasainya sehingga perlu
dikuasainya sampai dikuasainya atau dikonsultasikan kepada guru/pengajar.
(Munir, 2009).
c. Mengurangi
biaya, fleksibiltas waktu, fleksibiltas tempat, fleksibiltas kecepatan
pembelajaran, standarisasi pembelajaran, efektivitas pengajaran, kecepatan distribusi, keterbatasan
on-demand dan otomatisasai adminintrasi pengajaran. ( Empy Effendi, dkk, 2005)
Pemanfaatan
e-learning dalam pembelajaran agar pembelajarannya interaktif tentu harus
dilakukan dengan perencanaan atau kontruksi pembelajaran yang lebih baik oleh
guru. Berikut ini beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh guru agar proses
pembelajaran e-learning dapat berjalan dengan interaktif, diantaranya sebagai
berikut:
a. Penyusunan
garis besar isi program media (GBIPM)
GPIPM ini berisi topic, komptensi
lulusan/tujuan pembelajaran, sasaran, strategi pembelajaran, pokok-pokok materi
dan evaluasi. Agar lebih jelas GBIPM juga biasanya dilengkapi dengan jabaran
materi. GBIPM ditulis bersama-sama oleh pengembang media pembelajaran dalam hal
ini guru.
b. Pembuatan
flowchart (diagram alur)
Flowchart menunjukkan alur logika dalam
penyajian materi pembelajaran. Dalam flowchart akan tampak strategi penyajian
pelajaran, interaktivitas, cakupan dan kedalaman materi serta struktur program.
c. Penulisan
naskah
Naskah program multimedia interaktif
berisi segala sesuatu yang akan ditampilkan beserta petunjuk-petunjuknya .
d. Pelaksaaan
produksi
e. Penilaian
(Bambang Warsito, 2008)
Sudah
barang tentu dalam pelaksaan menggunakan e-learning akan terdapat beberapa
kendala. Kecepatan akses internet yang sangat jauh karena keterbatasan
bandwith, biaya akses internet yang terlalu mahal, sehingga internet belum bisa
dinikmati oleh semua kalangan terutama kalangan ekonomi kelas bawah. Kendala
lainnya adalah pemerataan jangkauan akses internet yang belum merata dan belum
sepenuhnya menjangkau kesemua wilayah terutama daerah-daerah terpencil atau
pedalaman.
Efektifitas
e-learning yang diterapkan dalam pembelajaran tergantung berbagai aspek,
misalnya e-learning yang diterapkan dalam pembelajaran yang terpisah antara
guru dengan siswa tanpa tatap muka sama sekali maka pada pembahasan materi memerlukan
daya nalar dan pemikiran yang tinggi sehingga tetap memerlukan pembahasan dan
bimbingan dari guru. Efektifitas e-learning
juga sangat tergantung kepada siswanya, Penerapaan e-learning membutuhkan
kedisiplinan, ketelitian, kesadaran dan motivasi yang tinggi dari siswa untuk
belajar mandiri secara online.
Agar
efektivitas penggunaan e-learning juga bisa bermanfaat bagi siswa maka guru
sangat perlu untuk menjelaskan secara tepat tentang penggunaan internet
tersebut. Hal ini dimaksudkan agar siswa tidak menggunakan internet untuk
maksud yang kurang baik.
3.
Faktor-faktor
yang perlu dipertimbangkan dalam memanfaatkan e-learning
Dalam memanfaatkan
e-learning sebagai pembelajaran tentu harus mempertimbangkan berbagai factor.
Berikut ini Factor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemanfaatan
e-learning sesuai dengan pendapat
(Munir, 2009) , diantaranya sebagai berikut:
a. Analisis
kebutuhan (need analysis)
Analisis kebutuhan ini diperlukan untuk
menjawab apakah fasilitas pendukungnya sudah memadai, apakah didukung oleh dana
yang memadai dan apakah ada dukungan dari pembuat kebijakan. Jika berdasarkan
analisis kebutuhan ini diperlukan maka dalam studi kelayakan ada beberapa
komponen penilaian yang perlu dipertimbangkan, diantaranya:
1) Secara
teknis apakah jaringan internet bisa dipasang beserta infrastruktur
pendukungnya seperti jaringan computer, instalasi listrik, dan saluran telepon.
2) Apakah
sumber daya manusianya memiliki pengetahuan dan ketrampilan menggunakan
computer.
3) Secara
ekonomis apakah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan e-learning
menguntungkan
4) Secara
social, apakah sikap masyarakt bisa menerimanya atau menolaknya terhadap
penggunaan e-learning dalam pembelajaran.
b. Rancangan
pembelajaran
Dalam menentukan rancangan pembelajaran perlu untuk dipertimbangkan , misalnya:
1) Analisa
isi pembelajaran
2) Analisa
kemampuan siswa
3) Analisa
keterkaitan dengan pembelajaran
4) Analisis
pembelajaran
5) Tujuan
pembelajaran
6) Penyusunan
tes
7) Strategi
pemilihan pembelajaran
c. Tahap
pengembangan
Pengembangan e-learning dilakukan
mengikuti perkembangan fasilitas
teknologi informasi dan komunikasi yang tersedia.
d. Pelaksanaan
e. Evaluasi
Sebelum dilaksanakan evaluasi program
terlebih dahulu diuji coba dengan mebngambil beberapa sampel orang. Dari uji
coba ini barulah dilakukan evaluasi.
4.
Kelebihan
dan kekurangan e-learning
Beberapa kelebihan
menggunakan e-learning adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan
interaksi pembelajaran
b. Kreatifitas
dan minat siswa dapat berkembang karena siswa dapat mengakses beragam informasi
sesuai dengan kebutuhannya
c. SIswa
mampu memanfaatkan fasilitas internet dengan baik serta membedakan situs-situs
yang kurang baik untuk dilihat. Hal ini sesuai dengan tingkat perkembangannya
di tingkat usia sekolah dasar.
d. Mempermudah
interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja.
e. Memudahkan
guru untuk membuat variasi pembelajaran dengan mengkemas pembelajaran menjadi
lebih menarik disajikan kepada siswa.
f. Dapat
dijadikan sebagai studi perbandingan materi yang disajikan karena computer
mampu menyimpan materi pembelajaran yang telah dilakukan dari setiap tahunnnya.
g. Memiliki
jangkauan yang lebih luas mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi
pembelajaran.
Adapun kekurangan dari pembelajaran
e-learning ini adalah sebagai berikut:
a. Kurangnya
interaksi antara guru dan siswa
b. Proses
pembelajaran dan mengajarnya cenderung kearah pelartihan dari pada pendidikan
yang lebih menekankan pada aspek pengetahuan atau psikomotor dan kurang
memperhatikan aspek afektif.
c. Guru
lebih dituntut mengetahui dan menguasai strategi, metode atau teknik
pembelajaran’
d. Tidak
semua siswa mampu menggunakan internet
e. Sarana
computer yang belum dimililki oleh setiap sekolah.
C.
Kesimpulan
Penggunaan
e-learning dalam proses pembelajaran sangat penting dilakukan oleh guru. Hal
ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar lebih luas tanpa dibatasi
oleh ruang, waktu dan tempat. Tumbuhnya sikap kedisiplinan, ketelitian,
kesadaran dan motivasi yang tinggi merupakan dampak positif dari penggunaan e-learning dalam pembelajaran. Guru dipacu
untuk kreatif dalam mengemas pembelajaran agar siswa tidak jenuh dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran.
Kesiapan
siswa dalam menerima berbagai informasi atas bimbingan guru melalui media
elektronik memungkinkan siswa untuk memanfaatkan fasilitas tersebut dengan
benar. Agar siswa tidak terjerumus kepada perbuatan yang tidak baik sebagai
dampak dari penggunaan fasilitas media elektronik tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Darmawan Deni.
(2009). Teknologi Informasi Dan
Komunikasi. Jakarta: Arum Mandiri Press.
Effendi Empy, Zhuang
Hartono. (2005). E-Learning Konsep Dan
Aplikasi. Yogyakarta : ANDI Yogyakarta
Munir. (2009). Pembelajaran Jaraj Jauh Berbasis Teknologi
Informasi Dan Komunikasi.Bandung : Afabeta Bandung
Warsita Bambang.
(2008). Teknologi Pembelajaran Landasan
Dan Aplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta
Terima kasih.. sangat membantu sekali ditunggu tulisan berikutnya
BalasHapusYa..semoga bermanfaat untuk semua
Hapushttps://blogjarsha.blogspot.com/2013/05/evaluasi-kurikulum-a_2710.html?showComment=1528492070441#c4052921337188408799
BalasHapusambil sekarang bonus piala dunia 2018 dari bolavita yuk.
HapusLink Promo Bonus : www,bolavita,pro/promo-piala-dunia/
sabung ayam terbaik indonesia dengan minimal pasang 10rb online dari hp dan komputer live s128 sv388 cft2288
www,sabungayam,pro
www,sabungonline,org
www,ayamsabungonline,com
www,sabung-online,com
www,sabung-online,net
www,sabung-online,org
www,onlinesabungayam,net
agenpialadunia2018-blog.logdown,com
kontak kami bolavita:
WA : 081377055002
BBM PIN : BOLAVITA