Marquee

Terima Kasih Anda Telah Berkunjung Ke Blognya Jarsa

Sabtu, 09 Maret 2013

E-LEARNING


PENTINGNYA PENERAPAN E-LEARNING PADA
 PEMBELAJARAN DI TINGKAT SEKOLAH DASAR

A.   Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi informasi memungkinkan siswa untuk menjangkau berbagai informasi melalui media elektronik. Hal ini mengubah keadaan  siswa dimana keadaan lama jangkauan siswa terbatas pada ruang kelas atau gedung sekolah belaka akan tetapi kini berbagai sumber informasi dapat dengan mudah diakses dengan menggunakan media teknologi informasi tersebut.
Munculnya media teknologi informasi  tersebut pada proses belajar mengajar menimbulkan pergesaran peran guru dimana guru hanya menjadi fasilitator saja sedangkan siswa menjadi titik sentralnya. Namun demikian bukan berarti peran guru kurang akan tetapi bagaimana guru berperan untuk dapat menggunakan media teknologi informasi  tersebut bermanfaat bagi kebutuhan pendidikan anak didiknya.

Salah satu kemajuan teknologi informasi yang tidak bisa dibendung adalah computer melalui fasilitas internet. Tentu dengan kemajuan teknologi tersebut membawa dampak baik positif maupun negative terhadap perkembangan mental, minat, dan kreatifitas siswa sekolah dasar. Begitu pula terhadap perkembangan pengetahuan dan sikap siswa dilingkungannya.
Perkembangan mental, minat dan kreativitas anak usia sekolah dasar dapat dipengaruhi oleh lingkungan baik internal maupun ekternal. Orang tua dan guru memiliki peran penting dalam mengembangkan kretaifitas siswa tersebut. Salah satu factor yang dapat mempengaruhi perkembangan siswa tersebut adalah munculnya fasilitas internet tersebut.
Kemudahan mengakses internet sekarang sebenarnya banyak membawa keuntungan dan kemudahan khususnya dalam melakukan komunikasi efektif (timbal balik) antara orang atau kelompok. Bagaimana tidak, berbagai macam pengembangan tekhnologi komunikasi telah mewabah sedemikian hebat hingga semua orang dapat mengakses jaringan internet dimana saja dan kapan saja.
Berbagai macam persoalan-persoalan seputar kemudahan mengakses internet ini yang justru berdampak negatif terhadap dunia pendidikan kita, di antaranya adalah:
1.    Ketersediaan sarana dan prasarana tanpa dukungan SDM yang memadai
2.    Penggunaan Internet yang tidak positif
3.    Manajemen pengelolaan pendidikan yang tidak mendukung
4.    Ketersediaan fasilitas pendukung lainnya
Maka atas dasar itu pentingnya penerapan konsep e-learning pada pembelajaran khususnya pembelajaran ditingkat sekolah dasar.

B.   Pembahasan
1.    Persepsi Dasar dan Pengertian e-learning
a.    Persepsi Dasar e-learning
Perkembangan system computer melalui jaringan internet semakin meningkat. Internet merupakan jaringan public. Keberadaannya sangat diperlukan baik sebagai media informasi maupun komunikasi yang dilakukan secara bebas. Secara umum terdapat dua persepsi dasar tentang e-learning, yaitu:
1)    Elektronik based e-learning adalah pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi terutama perangkat yang berupa elektronik. Artinya tidak hanya internet melainkan semua perangkat yang berupa elektronik seperti film, video, kaset, OHP, slide, LCD Projektor, tape dan lain-lain sejauh menggunakan perangkat elektronik.
2)    Internet based, adalah pembelajaran yang menggunakan fasilitas internet yang bersifat online yaitu pasilitas computer yang terhubung dengan internet. Artinya pembelajar dalam mengakses materi pembelajaran tidak terbatas jarak ,ruang dan waktu bisa dimana saja dan kapan saja.
(Munir, 2009)
Berkenaan dengan persepsi dasar tersebut para ahli sepakat bahwa pemahaman e-learning sebagai media pembelajaran yang menggunakan internet diantaranya:
…menurut Rosenberg, (2001) penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Munir, (2009) …
b.    Pengertian e-learning
Istilah e-learning memiliki definisi yang sangat luas.          E-learning terdiri dari huruf e yang merupkan singkatan dari elektronik dan kata learning yang artinya pembelajaran. Dengan demikian     e-learning dapat diartikan pembelajaran dengan memanfaatkan bantuan perangkat computer atau alat elektronik lainnya. Berikut ini beberapa pengertian e-learning sebagai berikut:
1)    E-learning atau elektornik learning adalah pembelajaran yang dilaksanakan dengan memanfaatkan fungsi internet dalam kegiatan pembelajaran dengan menjadikan fasilitas elektronik sebagai media pembelajaran. (http://elearningpendidikan.com/e-learning-ilmu pendidikan.html diakses pada tanggal 28 April 2012)
2)    E-learning dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan dibidang pendidikan dalam bentuk dunia maya. (Munir, 2009)
3)    E-learning dapat memacu pada semua kegiatan pelatihan yang menggunakan media elektronik atau teknologi informasi.( Empy Effendi dkk, 2005)
2.    Pemanfaatan e-learning dalam pembelajaran
Pembelajaran dengan menggunakan internet sudah tentu akan mempengaruhi tugas pengajar dalam proses pembalajaran dan cara belajar siswa tersebut. Proses pembalajaran tidak lagi didominasi oleh guru akan tetapi siswa sebagai subjek belajar dapat secara bebas untuk mengakses materi pelajaran dengan dilengkapi oleh teknologi yang berkembang dengan pesat setiap saat seperti computer.
Sejalan dengan itu beberapa beberap ahli berpendapat manfaat e-learning dalam pembelajaran sebagai berikut:
a.    Memperluas “background knowledge” pendidik, pembelajaran yang dinamis dan fleksibel, mengatasi keterbatasan bahan ajar, kontribusi dan pengayaan bahan ajar, implementasi model pembelajaran. (Deni Darmawan, 2010)
b.    Mampu menjelaskan materi pembelajaran yang sulit dan rumit menjadi mudah dan sederhana. Selain itu juga materi pelajaran dapat disimpan dnegan mudah di computer sehingga siswa dapat mempelajari kembali materi pembelajaran yang telah dipelajarinya setiap saat dan dimana saja sesuai dengan keperluannya. Siswa dapat menilai materi pembelajaran mana yang telah dikuasainya dan terus dilanjutkan atau materi pembelajaran mana yang belum dikuasainya sehingga perlu dikuasainya sampai dikuasainya atau dikonsultasikan kepada guru/pengajar. (Munir, 2009).
c.    Mengurangi biaya, fleksibiltas waktu, fleksibiltas tempat, fleksibiltas kecepatan pembelajaran, standarisasi pembelajaran, efektivitas  pengajaran, kecepatan distribusi, keterbatasan on-demand dan otomatisasai adminintrasi pengajaran. ( Empy Effendi, dkk, 2005)
Pemanfaatan e-learning dalam pembelajaran agar pembelajarannya interaktif tentu harus dilakukan dengan perencanaan atau kontruksi pembelajaran yang lebih baik oleh guru. Berikut ini beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh guru agar proses pembelajaran e-learning dapat berjalan dengan interaktif, diantaranya sebagai berikut:
a.    Penyusunan garis besar isi program media (GBIPM)
GPIPM ini berisi topic, komptensi lulusan/tujuan pembelajaran, sasaran, strategi pembelajaran, pokok-pokok materi dan evaluasi. Agar lebih jelas GBIPM juga biasanya dilengkapi dengan jabaran materi. GBIPM ditulis bersama-sama oleh pengembang media pembelajaran dalam hal ini guru.
b.    Pembuatan flowchart (diagram alur)
Flowchart menunjukkan alur logika dalam penyajian materi pembelajaran. Dalam flowchart akan tampak strategi penyajian pelajaran, interaktivitas, cakupan dan kedalaman materi serta struktur program.
c.    Penulisan naskah
Naskah program multimedia interaktif berisi segala sesuatu yang akan ditampilkan beserta petunjuk-petunjuknya .
d.    Pelaksaaan produksi
e.    Penilaian
(Bambang Warsito, 2008)
Sudah barang tentu dalam pelaksaan menggunakan              e-learning akan terdapat beberapa kendala. Kecepatan akses internet yang sangat jauh karena keterbatasan bandwith, biaya akses internet yang terlalu mahal, sehingga internet belum bisa dinikmati oleh semua kalangan terutama kalangan ekonomi kelas bawah. Kendala lainnya adalah pemerataan jangkauan akses internet yang belum merata dan belum sepenuhnya menjangkau kesemua wilayah terutama daerah-daerah terpencil atau pedalaman.
Efektifitas e-learning yang diterapkan dalam pembelajaran tergantung berbagai aspek, misalnya e-learning yang diterapkan dalam pembelajaran yang terpisah antara guru dengan siswa tanpa tatap muka sama sekali maka pada pembahasan materi memerlukan daya nalar dan pemikiran yang tinggi sehingga tetap memerlukan pembahasan dan bimbingan dari guru. Efektifitas      e-learning juga sangat tergantung kepada siswanya, Penerapaan e-learning membutuhkan kedisiplinan, ketelitian, kesadaran dan motivasi yang tinggi dari siswa untuk belajar mandiri secara online.
Agar efektivitas penggunaan e-learning juga bisa bermanfaat bagi siswa maka guru sangat perlu untuk menjelaskan secara tepat tentang penggunaan internet tersebut. Hal ini dimaksudkan agar siswa tidak menggunakan internet untuk maksud yang kurang baik.
3.    Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memanfaatkan e-learning
Dalam memanfaatkan e-learning sebagai pembelajaran tentu harus mempertimbangkan berbagai factor. Berikut ini Factor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemanfaatan e-learning sesuai dengan pendapat  (Munir, 2009) , diantaranya sebagai berikut:
a.    Analisis kebutuhan (need analysis)
Analisis kebutuhan ini diperlukan untuk menjawab apakah fasilitas pendukungnya sudah memadai, apakah didukung oleh dana yang memadai dan apakah ada dukungan dari pembuat kebijakan. Jika berdasarkan analisis kebutuhan ini diperlukan maka dalam studi kelayakan ada beberapa komponen penilaian yang perlu dipertimbangkan, diantaranya:
1)    Secara teknis apakah jaringan internet bisa dipasang beserta infrastruktur pendukungnya seperti jaringan computer, instalasi listrik, dan saluran telepon.
2)    Apakah sumber daya manusianya memiliki pengetahuan dan ketrampilan menggunakan computer.
3)    Secara ekonomis apakah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan e-learning menguntungkan
4)    Secara social, apakah sikap masyarakt bisa menerimanya atau menolaknya terhadap penggunaan e-learning dalam pembelajaran.
b.    Rancangan pembelajaran
Dalam menentukan rancangan pembelajaran  perlu untuk dipertimbangkan , misalnya:
1)    Analisa isi pembelajaran
2)    Analisa kemampuan siswa
3)    Analisa keterkaitan dengan pembelajaran
4)    Analisis pembelajaran
5)    Tujuan pembelajaran
6)    Penyusunan tes
7)    Strategi pemilihan pembelajaran
c.    Tahap pengembangan
Pengembangan e-learning dilakukan mengikuti perkembangan fasilitas  teknologi informasi dan komunikasi yang tersedia.
d.    Pelaksanaan
e.    Evaluasi
Sebelum dilaksanakan evaluasi program terlebih dahulu diuji coba dengan mebngambil beberapa sampel orang. Dari uji coba ini barulah dilakukan evaluasi.
4.    Kelebihan dan kekurangan e-learning
Beberapa kelebihan menggunakan e-learning adalah sebagai berikut:
a.    Meningkatkan interaksi pembelajaran
b.    Kreatifitas dan minat siswa dapat berkembang karena siswa dapat mengakses beragam informasi sesuai dengan kebutuhannya
c.    SIswa mampu memanfaatkan fasilitas internet dengan baik serta membedakan situs-situs yang kurang baik untuk dilihat. Hal ini sesuai dengan tingkat perkembangannya di tingkat usia sekolah dasar.
d.    Mempermudah interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja.
e.    Memudahkan guru untuk membuat variasi pembelajaran dengan mengkemas pembelajaran menjadi lebih menarik disajikan kepada siswa.
f.     Dapat dijadikan sebagai studi perbandingan materi yang disajikan karena computer mampu menyimpan materi pembelajaran yang telah dilakukan dari setiap tahunnnya.
g.    Memiliki jangkauan yang lebih luas mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran.
Adapun kekurangan dari pembelajaran e-learning ini adalah sebagai berikut:
a.    Kurangnya interaksi antara guru dan siswa
b.    Proses pembelajaran dan mengajarnya cenderung kearah pelartihan dari pada pendidikan yang lebih menekankan pada aspek pengetahuan atau psikomotor dan kurang memperhatikan aspek afektif.
c.    Guru lebih dituntut mengetahui dan menguasai strategi, metode atau teknik pembelajaran’
d.    Tidak semua siswa mampu menggunakan internet
e.    Sarana computer yang belum dimililki oleh setiap sekolah.
C.   Kesimpulan
Penggunaan e-learning dalam proses pembelajaran sangat penting dilakukan oleh guru. Hal ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar lebih luas tanpa dibatasi oleh ruang, waktu dan tempat. Tumbuhnya sikap kedisiplinan, ketelitian, kesadaran dan motivasi yang tinggi merupakan dampak positif dari penggunaan       e-learning dalam pembelajaran. Guru dipacu untuk kreatif dalam mengemas pembelajaran agar siswa tidak jenuh dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Kesiapan siswa dalam menerima berbagai informasi atas bimbingan guru melalui media elektronik memungkinkan siswa untuk memanfaatkan fasilitas tersebut dengan benar. Agar siswa tidak terjerumus kepada perbuatan yang tidak baik sebagai dampak dari penggunaan fasilitas media elektronik tersebut.

DAFTAR PUSTAKA


Darmawan Deni. (2009). Teknologi Informasi Dan Komunikasi. Jakarta: Arum Mandiri Press.

Effendi Empy, Zhuang Hartono. (2005). E-Learning Konsep Dan Aplikasi. Yogyakarta : ANDI Yogyakarta

Munir. (2009). Pembelajaran Jaraj Jauh Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi.Bandung : Afabeta Bandung

Warsita Bambang. (2008). Teknologi Pembelajaran Landasan Dan Aplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta












4 komentar:

  1. Terima kasih.. sangat membantu sekali ditunggu tulisan berikutnya

    BalasHapus
  2. https://blogjarsha.blogspot.com/2013/05/evaluasi-kurikulum-a_2710.html?showComment=1528492070441#c4052921337188408799

    BalasHapus
    Balasan
    1. ambil sekarang bonus piala dunia 2018 dari bolavita yuk.
      Link Promo Bonus : www,bolavita,pro/promo-piala-dunia/

      sabung ayam terbaik indonesia dengan minimal pasang 10rb online dari hp dan komputer live s128 sv388 cft2288

      www,sabungayam,pro
      www,sabungonline,org
      www,ayamsabungonline,com
      www,sabung-online,com
      www,sabung-online,net
      www,sabung-online,org
      www,onlinesabungayam,net
      agenpialadunia2018-blog.logdown,com

      kontak kami bolavita:
      WA : 081377055002
      BBM PIN : BOLAVITA

      Hapus